Flat Earth Theory : Fakta atau Sekedar Konspirasi?


Topik yang paling hangat dibicarakan saat ini adalah tentang munculnya sebuah teori yang banyak diperdebatkan yakni Flat Earth Theory atau Teori Bumi Datar. Tidak sedikit yang mempercayai teori ini, namun banyak juga yang menganut teori ini. Apakah teori ini fakta atau sekedar konspirasi? Berikut ulasan Anomali X-File.

Mari mengenal Sejarahnya dulu.

Gagasan tentang bumi datar ditenggarai oleh sebuah organisasi bernama FES atau Flat Earth Society (juga dikenal sebagai International Flat Earth Society atau International Flat Earth Research Society). Organisasi ini adalah sebuah perkumpulan yang memiliki keyakinan bahwa bumi berbentuk datar, bertentangan dengan fakta-fakta ilmiahyang menunjukkan bahwa bumi itu bulat. 

Organisasi modernnya didirikan oleh seorang pria asal Inggris, Samuel Shenton pada 1956, dan kemudian dipimpin oleh Charles K. Johnson, yang menjadikan rumahnya di Lancaster, California, sebagai basis organisasi. Organisasi ini tidak lagi aktif semenjak kematian Johnson pada 2001, namun baru-baru ini organisasi Flat Earth Society dimunculkan kembali oleh presiden barunya, Daniel Shenton.

Hipotesis modern yang mendukung teori Bumi datar dicetuskan oleh seorang penemu asal inggris, Samuel Rowbotham (1816–1884). Berdasarkan penafsirannya mengenai ayat-ayat tertentu di Alkitab, Rowbotham mempublikasikan sebuah pamflet 16 halaman, yang kemudian ia kembangkan menjadi sebuah buku setebal 430 halaman berjudul Earth Not a Globe, yang menguraikan pandangannya. 

Berdasarkan sistem Rowbotham, yang dia sebut "Astronomi Zetetis", bumi adalah sebuah cakram datar yang berpusat di Kutub utara dan dikelilingi oleh dinding es Antartika, sementara matahari dan bulan berjarak sekitar 4800 km (3000 mil) dan kosmos berjarak 5000 km (3100 mil) di atas bumi.

Rowbotham dan pengikutnya, seperti William Carpenter yang meneruskan hasil kerjanya, memperoleh perhatian publik dengan melakukan debat publik melawan para ilmuwan ternama. Salah satu debatnya, melibatkan naturalis terkemuka Alfred Russel Wallace, berkenaan dengan Percobaan Level Bedford (dan kemudian menyebabkan beberapa tuntutan hukum atas penipuan dan pencemaran nama baik). Rowbotham mendirikan Zetetic Society di Inggris dan New York, serta mengedarkan lebih dari seribu eksemplar Zetetic Astronomy.

Setelah Rowbotham meninggal, Lady Elizabeth Blount, istri Sir Walter de Sodington Blount, mendirikan Universal Zetetic Society, menerbitkan majalah The Earth Not a Globe Review, dan terlibat aktif sampai awal abad dua puluh.Sebuah jurnal Bumi Datar, Earth: a Monthly Magazine of Sense and Science, diterbitkan antara 1901–1904, dan disunting oleh Lady Blount sendiri.

Pada 1901, dia mengulangi Percobaan Level Bedford yang dimulai oleh Rowbotham dan memotret efeknya. Hal ini memicu korespondensi di majalah English Mechanic dengan beberapa klaim yang menentang. Di kemudian hari, itu menjadi terkenal karena terlibat penipuan yang melibatkan praktik dental. Setelah Perang Dunia II, organisasi ini secara pelan-pelan mengalami kemunduran.

Bagimana Keyakinan akan Flat Earth?

Keyakinan akan bumi datar bisa ditonton di vidoe ini :



Bagaimana sanggahan teori ini?

Reaksi muncul tentang teori ini pun beragam. Salah satu sanggahan melalui penjelasan ilmu fisika. 

Konsep Gravitasi

Menurut penganut bumi datar, dalam konsep bumi datar tidak ada gravitasi, hanya ada berat jenis.

Benda tidak akan terbang, asalkan berat jenis-nya lebih berat dari berat jenis udara.  Apa itu berat jenis? Adalah berat per satuan volume, satuannya Newton/m³. Berat adalah gaya tarik bumi terhadap benda tersebut, menunjukkan seberapa besar gaya gravitasi yang menahan benda tersebut.

Rumusnya berat adalah massa (m) dikali percepatan gravitasi (g). Nilai g=9.81 m/detik2. Ini konsep gravitasi untuk menjelaskan benda tenggelam/tidak di air. Bisa dianalogikan air ke udara.


Menurut penganut teori bumi datar tidak ada GRAVITASI, padahal konsep BERAT JENIS harus menyertakan GRAVITASI.

Konsep siang dan Malam

Sanggahan kedua, konsep siang-malam. Menurut penganut teori bumi datar, matahari selalu di atas permukaan bumi yang datar. Matahari selalu "melayang" di atas permukaan bumi. Saat malam, matahari hanya menjauh. Sehingga daerah tertentu tidak tersinari (malam) dan daerah yang lain tersinari (siang). Kurang lebih seperti gambar di bawah ini.

Menurut penganut teori bumi datar, matahari terlihat terbenam hanya karena perspektif kita. Sama seperti gambar lampu kota ini.

Semakin jauh lampu kota (analogi matahari), maka akan terlihat mendekati horison. Seperti terbenam. Menurut konsep bumi bulat, matahari terbenam karena ada "di balik" bumi, tidak terlihat karena "tertutup" horison, bukan karena terlalu jauh sehingga tidak terlihat seperti pada teori bumi datar. Jadi menurut teori bumi datar, matahari tidak pernah terbenam "di balik" horison. Jika menggunakan teleskop, harusnya matahari masih kelihatan.

Jika bumi benar datar, harusnya matahari tetap bisa terlihat jika menggunakan teleskop. Karena dengan teleskop, kita bisa melihat benda yang sangat jauh. Tapi tidak untuk benda yang tertutup.

Baca Juga : 9 Misteri Yang Belum Terpecahkan Dalam Ilmu Fisika

Ketika melihat hilal, kita tidak bisa melihat matahari setelah maghrib. Karena sudah "tertutup" horison.


Berdasarkan sanggahan di atas, menurut kami teori bumi datar gagal menjelaskan konsep gravitasi dan konsep siang-malam. 

Berikut Beberapa vidoe sanggahan :

Episode 1



Episode 2


Kesimpulan :

Benar tidaknya Flat Earth Theory, kita serahkan pada pemikiran kita masing-masing.




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.